MONSTER LOVE Part 3
MONSTER LOVE
Bagian 3
DIA SEORANG VAMPIRE
Bagian 3
DIA SEORANG VAMPIRE
![]() |
By IrwanNuurul90 |
Pukul 10.00 pm di rumah ku
"Mau kemana kau, sekarang kau tak bisa lagi kabur dari hadapan ku, akan ku hisap darah mu" kejar seorang laki-laki pada seorang wanita
"Ah tidak, jangan bunuh aku" mohon si wanita ketakutan.
"Haaahahahaha, tenang saja ini tak akan membuat mu mati namun akan mengubah hidup mu seperti diriku" ucap seorang laki-laki pada perempuan.
"Kyaa jangaaaaan !!!!, aaahhhhhkkkk" wanita itu lemas tak berdaya di terkam oleh laki-laki itu.
KREK SLUP GLEK GLEK AH
"HUAAAAHHAHAHAHA NIKMAT SEKALI DARAH MU HAHAHAHA, SEKARANG KAU SUDAH JADI BAGIAN DARI KAMI HAAHAHAHAHA, KAU ADALAH VAMPIR SEKARANG"
"CEKLIK" suara TV di matikan.
"Haahh apa ada film yang seru selain ini ?" keluh Conan yang menginap di rumah.
"Hei Wan, kau sedang apa serius sekali liatin hp ?" tambah nya lagi menghampiri ku dan duduk bersandar di kursi di dekatku.
"Lagi baca komik seru nih, diam kau ya" jawab ku fokus ke layar.
"Hmm, coba ku lihat" tangan Conan menyambar hp ku.
"Hei tunggu, yah belum selesai baca nih !!!" sontak ku ingin mengambil kembali hp.
"Hooh seru juga kayanya nih download ah, nih hp mu" hp ku di lempar ke kasur.
"Jadii, apa Vampir itu ada ga sih ?" tanyaku serius.
"Entah lah Wan, terlalu banyak mistery yang berkaitan dengan mereka, aku tak tau apa mereka benar-benar ada atau cuma mitos belaka, tapi ya siapa yang tau mungkin di luar sana mungkin saja berkeliaran hehehe" ucap Conan mencoba menakutiku.
HHH GA MEMPAN TAU.
"Oya, aku baca dari Mbah Google katanya si memang ada, di sini ditulis kalau dulu sempat ada kerajaan Vampir yang cukup di segani namun sekarang sudah hilang ga tau kemana dan kabarnya keturunan mereka mungkin masih berkeliaran" itu lah artikel yang aku baca dari internet.
"Hmm gitu ya, heuuhh, HAAHHH KENAPA KAU MENAKUTI AKU DENGAN ARTIKEL BODOH ITU !!!!!" teriak Conan merinding.
"Haduuh sudah tidur sana, itu kan cuma artikel" ucapku langsung tarik selimut.
"Ah dasar kau ini, paling jago ngerjain orang, zzz zzzz zzzz zzzz" ya ampun si Conan, cepat sekali dia tidur.
Keesokan hari nya tiba lagi waktu untuk bersekolah dengan slogan teraneh nya itu, seperti biasa kami bertegur sapa dengan yang lainya saat tiba di sekolah.
"Wah wah benar-benar pasangan..." (sensor) sahut Rizki tercengir.
"Hmm ?, siapa ?" tanya ku bingung.
"Ya kamulah sama Conan" balas nya dengan langsung memfoto kami berdua izin.
"Hadduuhhh kenapa kau foto kami sih ?" tanganku berusaha merebut hp nya dan yes aku berhasil dan langsung menghapus foto tadi.
"Hmm a anu, apa Citra dan Mikha sudah datang belum ya ?" suara Eva menentramkan aku dan Conan.
"Ah mungkin mereka telat, tenang aja nanti juga ketemu ko" jawab Rizki melirik Eva.
"Hmm bukanya kamu satu rumah ya bersama Mikha ?" heran Conan garuk-garuk tapi ga gatal.
"I iya tapi sekarang aku mau belajar hidup mandiri dan tidak menyusahkan orang lain, sekarang aku tinggal di rumah susun dekat rumah Mikha" jelas nya penuh semangat.
"Oh gitu ya, ah itu mereka, WOOY SINIII...ADA YANG MENCARI KALIAAAANN...!!!" teriak ku saat aku melihat Citra dan Mikha.
"Ya ampun kenapa teriak-teriak, berisik tau" ucap Mikha sambil mencolok-colok telinga nya, haahh memang nya aku pake spiker active ya pas teriak?.
"Hmm Citra, Mikha. Terimakasih kemarin udah ngajak aku jalan-jalan, sekarang aku tau cara hidup para cewek dari yang boleh di lakukan sampai yang ga boleh di lakukan" ucap nya lagi panjang lebar. Aku ga ngerti kemarin mereka ngelakuin apa sama Eva ?.
"Wah sepertinya akan ada lagi murid pindahan nih" sahut Citra melihat pada seorang gadis cantik peranakan China yang sedang tersandar di tembok.
"Wah iya, rupanya kelas mu akan bertambah lagi satu orang dong" sahut Rizki. Yah memang kelas ku lah yang masih mempunyai stok kursi untuk murid-murid baru yang akan pindah kesini.
"Wajah nya cantik terus putih lagi, wah sekarang Eva punya saingan nih" ucap ku aneh-aneh saja.
"Ah tidak juga, aku senang dia ada di sini. Aku akan mencoba berteman dengan nya" bantah Eva.
Semua murid sudah ada di kelas, kali ini giliran Pink Prof yang akan mengajar sekaligus membawa anak perempuan tadi untuk di perkenalkan. Bagus, dalam dua hari ada dua murid pindahan. Good Job.
Kali ini Pink Prof tidak memakai pakaian dan pernak-pernik saat waktu kita berkemah lalu, sekarang dia cuma pakai baju sederhana dan sopan karena dia tau sekarang saat nya untuk mengajar murid-muridnya.
"Baiklah girl, silahkan perkenalkan nama mu" ucap Pink Prof mulai percakapan.
"Ha halo semua, na nama ku Viona Adelia. Salam kenal untuk semuanya" kenal perempuan itu yang sedikit gugup dan tanpa di perintah guru dia langsung duduk di bangku paling belakang.
"Hai sstt, eh iya kamu. Aku akan berteman dengan mu, bolehkan ?" bisik Eva pelan.
"Ti tidak usah, na nanti kamu menyesal" tolak Viona yang membuat Eva merasa bingung namun "DEG" hati Eva seperti merasakan sesuatu yang beda pada diri Viona.
"Hei Viona, nanti makan bareng yuk ?" ajak Zha yang masih siswi kelas ku.
"Tidak, terimakasih atas ajakan nya" jawaban nya begitu dingin.
"Oh baiklah" balas Zha yang sedikit murung.
"Ke kenapa dia, aneh sekali ?" tanyaku heran.
"Sudah, aku tau siapa dia sekarang" jawab Eva tenang. Apa ?, dia tau dia ?, yang benar saja. Bertemu dengan dia saja baru kali ini. Eva, sebenarnya kau ini monster jenis apa ?. Itu lah yang ada di benak ku sekarang.
Haaahhh Fisika sama saja sulitnya seperti matematika dan akuntasi tapi tidak terlalu parah karena aku masih bisa menyerap pelajaran yang di terangkan oleh Pink Prof itu, dan akhirnya jam istirahat pun tiba, rasa nya beban ku tak harus banyak dengan rumus-rumus yang membuat ku pusing. Terlihat Viona tidak keluar, sepertinya dia penyendiri atau apa yang terjadi padanya sehingga dia memilih untuk sendirian.
"Kamu anak baru kan ?, kenalkan nama Conan, apa kita bisa jadi teman baik ga ?" sial sejak kapan dia masuk kelas ku.
"Tidak, aku harap aku ga punya teman di sini" jawab Viona masih saja dingin.
"Loh kenapa ?" tanya Conan lagi bingung.
"A aku takut ka kalian kecewa setelah kalian tau siapa aku sebenarnya" kali ini ucapan Viona malah semakin membuat aku, dan juga Conan semakin tidak mengerti apa yang dia ucapkan.
"Viona, bisa ikut aku sebentar ayolah kita kesana" Eva langsung tarik tangan Viona berlari menuju atap sekolah. Atap sekolah ?, tenang saja atap sekolah kami bukan genting ko, masih bisa di pakai untuk kumpul-kumpul karena sekolah kami tidak memakai genting. Yah mirip-mirip sekolah yang ada di Korea atau Jepang hehe.
"Apa yang mau dia bicarakan ya ?" tanyaku sendiri heran.
"Haahh aku suka sama dia" celetuk Conan membuatku kaget, karena sangat jarang temanku ini suka pada perempuan yang baru ia kenal.
"Kenapa begitu mendadak ?, kau kan baru ketemu hari ini ?, jangan-jangan kamu kena pelet dia ?" yang aku heran.
"Enak saja, aku, aku benar-benar tertarik dengan nya. Aku ingin lebih dekat dengan nya, itu saja yang aku ingin kan" jawab Conan sepertinya serius.
"Yah terserah kau saja lah, akan ku beri kau komik ini jika kau berhasil mendapatkan nya, bagaimana tawaran ku ?" ucap ku sambil menawarkan sesuatu sebagai taruhan.
"Hmm komik ini ?, wah kau dapat dari mana sih, mau dong" Conan mulai terpancing.
"Kalau begitu dapatkan dia dulu baru aku kasih, bagaimana deal ga ?" tawar ku sekali lagi.
"Hmmm, tidak terimakasih, aku ga mau taruhan hanya demi komik itu" tolak nya sangat tegas.
"A apa ?" sepertinya aku baru saja dapat pukulan keras di dalam hatiku rasa nya sakit sekali, belum ada seorang pun yang menolak secara langsung saat aku menawarkan taruhan. Ingat ya reader jangan pernah melakukan hal di atas, karena taruhan bukan hal baik apa lagi taruhan untuk memperebutkan hati wanita karena wanita itu manusia bukan barang murahan.
"Haahh ya sudah sana pergi, rebut hatinya dan jadilah pacarnya. Aku akan berusaha tahu anak-anak lain ok" ucap ku lagi memegang kedua bahu nya dan memberi semangat pada Conan.
"Yah baik lah aku akan berusaha semaksimal mungkin" ucap Conan bersemangat.
"Baiklah aku pergi dulu cari makan ok" wuuuzzz aku lari secepat mungkin lalu Conan tersadar.
"Teman-teman ya ?, HHAAAAHH IRWAAAANN KAUUU...JANGAN BERI TAU ITU KE MEREKA DULUU....BERENGSSSEEEKK....!!!!!" teriak Conan ngambek.
"SUDAH LAAHH...BERJUANG SANAAA..TADI ITU CUMA BERCANDAAA...." balas ku, ya ampun kenapa baru sadar.
"Eh Eva, kau dari mana dan hmm, kamu ngobrol sama Viona ya ?" tanya Conan saat berpapasan di tangga.
"Yah karena mulai sekarang Viona akan jadi teman kita, iya kan Vio ?" jawab Eva gembira melirik Viona.
"Ah apa benar begitu Viona ?" tanya Conan masih belum yakin.
"I iya se sepertinya begitu, tapi apa aku bisa ?" jawab Viona sedikit canggung.
"Sudah lah kau ini kenapa ?, bersemangat lah sedikit, aku yakin kita akan jadi teman yang baik kan ?" ujar Conan lagi memberi semangat.
"Oh haha, baiklah ka kalau begitu" senyum Viona sangat manis saat itu dan mampu membuat wajah Conan memerah merona.
"Nah ayo ikut aku Vio, teman-teman ku yang lain pasti sudah menunggu" sahut Eva menarik tangan Viona berlari menuju tempat makan.
"Hah, terimakasih Eva sudah bawa dia jadi teman kita, selanjutnya aku akan rebut hati dia. Viona, tunggu aku" itulah yang di ucapkan Conan saat Eva dan Viona berlari.
Suasana di tempat makan sangat ramai, aku dan teman-teman ku sangat senang bisa makan bareng dengan mereka di tambah dengan candaan kecil seperti Citra dan Rizki yang saling rebutan makanan hh seperti anak kecil saja. Tak lama kemudian Eva pun datang berdua dengan Viona.
"Hai semua, mulai sekarang Viona akan jadi teman kita. Baik-baik lah dengan nya jangan sampai dia menangis ya" ucap Eva tersenyum. Jangan buat dia menangis, apa maksud perkataan nya ?.
"Hmm, kau memang pandai mencari teman ya Eva" puji Citra.
"Ah masa si hehe, oh iya kenalkan yang ini namanya Mikha dia orang nya hebat, lalu yang ini nama nya Citra orang nya hitam manis, lalu yang ini nama nya Rizki ga ada yang spesial si dari nya, lalu ini namanya Irwan, terus cowok yang tadi nama nya..."
"Conan, nama dia Conan kan ?" potong Viona, cih kenapa para cowok ga di sebutin kelebihan nya, hmm apa si yang di ajarkan si Mikha pada Eva ?, saat aku lirik Mikha yang sedang menyedot teh manis nya dia cuma meliriku sesaat lalu menyeringai.
"Oh jadi kamu sudah kenal ya ?" heran Eva.
"Ya tadi dia datang ke kelas ku meminta aku jadi teman ku" jawab nya tersenyum.
"Uhuk" Rizki, Citra dan Mikha kompak tersentak makanan saat mendengar itu.
"Wah serius itu ya ?" tanya Mikha.
"Yah aku juga heran kenapa dia tiba-tiba ada di kelas ku" sahut ku.
"Rasanya sudah lama ya tidak melihat Conan tertarik pada perempuan" tambah Citra.
"Jadi selama ini Conan cuma tertarik pada laki-laki ya berarti di ho.."
PLETAK BUGH
Mikha memukulku.
"JANGAN KATAKAN YANG TIDAK-TIDAK DONG, DIA ITU TEMAN KITA TAU...!!!" bentak nya. Haahh haha ada bintang berputar di kepala ku.
"Hmm, haha...haaahahahaha" tawa Viona seperti senang sekali.
"Vi, Viona tertawa. Akhirnya aku bisa liat kamu tertawa Vio, hei Mikha lakukan itu sekali lagi aku mohon" ucap Eva,
APAAA....TIDAAAKK...JAAANGGAAAAANNNNNNNN.......!!!!!!!! ahkirnya aku di perban, tubuhku penuh dengan plester.
"Ah itu ada Zha, HEEII ZHAAA KEMARI !!!" seru Eva pada Zha dan Zha lun menghampiri kami.
"Eh iya ada apa ?" tanya Zha sedikit canggung saat ada Viona.
"Bukan nya kamu ingin makan bareng sama Viona ya, sudah sini duduk" ucap Eva, pendengaran Eva juga tajam sekali.
"Hmm apa ?, ta tapi bukanya dia tidak mau ?" ucap Zha masih saja murung.
"Sudah lah ayo makan bersama di sini" tawar Rizki.
"Karena sekarang dia mau ko makan bareng kita" tambah Citra.
"Be benarkah itu, ah terimakasih sudah di izinkan gabung di sini" ucap Zha mulai tersenyum.
"Ma maafkan aku soal yang tadi di kelas ya" sahut Viona pada Zha.
"Oh tidak apa-apa ko, tenang saja" jawab Zha tersenyum sambil menyantap makanan nya.
"Si Conan kemana ko ga ikut makan ?" tanya Rizki.
"Hmm mungkin lagi persiapan buat nembak hati seseorang" ucapku asal. Menyiapkan lagu, puisi, tempat yang romantis itulah yang ada di pikiran ku saat ini soal Conan.
"Te teman-teman, a apa aku bisa terus berteman dengan kalian kalau kalian tau siapa aku sebenarnya ?" lagi-lagi Viona menjadi aneh lagi.
"Maksud kamu apa ?, ingat ya kami ini tidak peduli kamu ini apa dan siapa kami akan menjadi teman kamu selamanya, iya kan teman-teman ?, jangan bicara yang tidak-tidak deh" jawab Mikha tersenyum.
"A apa kalian yakin ?" tanya Viona lagi.
"Sudah jangan katakan itu, aku kan sudah bilang kalau mereka akan jadi teman kamu selamanya" ujar Eva kembali tersenyum.
"Lagi pula kamu ini memangnya kenapa ko bicara seperti itu ?" tanya ku heran.
"Yah apa kau bisa beri kami alasan nya ?" tambah Rizki.
"Ah so soal itu a aku ga bisa jawab sekarang cukup Eva saja yang tau soal nya aku" jawab nya melirik Eva.
"Oh gitu ya. Eva, apa kau sudah tau alasan dia ucapkan itu ?" tanya Citra bingung.
"Ah i iya a aku harap kalian bisa menerima nya nanti, aku sudah janji tidak akan memberitahu siapa dia kalau bukan sendiri yang cerita" jawab Eva sedikit canggung.
"Haahh aku jadi tidak mengerti sama kalian berdua, ada apa sih cerita dong ?" ucap ku semakin penasaran.
"Sudah-sudah mungkin dia merasa belum waktu nya untuk katakan, beri dia waktu buat dia untuk mengatakan nya" sela Zha memotong pembicaraan kami.
"Oh Zha, terimakasih perhatian nya" ucap Viona.
Tiba-tiba seseorang berjalan cepat menghampiri tempat kami lalu dia menarik dan menjatuhkan Viona dengan sangat keras.
"Hei Bisma, apa-apaan kau ini, mau ribut ya ?" ucap ku kesal.
"APA KALIAN TAU SIAPA DIA SEBENARNYA HAAHH ???" teriak Bisma penuh kebencian.
"TUNGGU, BERANINYA KAU MERUSAK MAKAN-MAKAN KAMI..HEUUUHHHH...!!!!" amarah Mikha mulai memuncak sementara Citra sembunyi di balik badan Rizki.
"Se seharusnya, kalian jangan berteman dengan nya karena dia adalah...."
BUGH DEZIG PRAK !!!
Bisma langsung dapat pukulan dan tendangan dari Mikha dan terhempas ke meja sehingga meja itu hancur.
"A apa, APA HAK MU UNTUK TIDAK BERTEMAN DENGANYA HAAAHH...!!!" akhirnya kesabaran Mikha memuncak. Namun saat aku akan membantu Viona berdiri tiba-tiba tangan ku di tepis nya lalu dia berlari dengan wajah penuh dengan kesedihan dan menangis meninggalkan kami semua.
"Hh, kalian liat kan, dia tidak berterimakasih sama sekali saat akan di tolong oleh teman mu sendiri. Ka karena dia seorang Vampire" ucap Bisma merintih kesakitan.
"A apa katamu, jangan asal bicara ya atau kau akan mati di tanganku" ucap Mikha mencengkram kerah baju Bisma. Anak-anak di sekitar itu pun langsung ketakutan saat tau kalau Viona adalah seorang Vampir dan yang sangat terpukul adalah Zha, dia sangat syok saat mendengar itu dari Bisma lalu Zha pun berlari dan menangis juga.
"Hei Eva, apa yang dikatakan si Bisma itu benar ?" tanya Rizki lalu aku menghampiri Mikha untuk menenangkan nya.
"Se sepertinya begitu, aku juga tau kalau dia itu Vampire, tapi aku sudah janji untuk tidak bicara pada kalian sebelum dia sendiri yang bilang" jawab Eva sedikit menyesal dan murung.
"Ah sudahlah kau tak usah sedih, kau juga bukan manusia kan tapi kami bisa menerima mu siapa pun kamu" ucap Rizki mengelus-elus kepala Eva agar tidak merasa bersalah.
"Hei Rizki, apa Conan tau kejadian ini, kalau dia tau apa yang akan terjadi ?" ucap Citra khawatir.
"Entah lah, aku harap dia tidak tau soal ini" ungkap Rizki.
"Yah sebaiknya begitu" balas Citra.
"A aku akan cari Viona dulu, semoga dia tidak apa-apa" sahut Eva yang langsung berlari.
"Ah ok, aku mengandalkan mu Eva" Rizki menaruh harapan.
Situasi masih tegang saat ini, tidak ada guru atau staf sekolah yang melerai kejadian ini, pada kemana mereka. Lalu dari mana si Bisma tau kalau Viona adalah seorang Vampire. Aku menarik mundur Mikha yang masih saja mencengkram kerah baju Bisma, terlihat jelas Mikha masih sangat marah dan itu terlihat dari sorot mata nya yang masih menyimpan rasa benci pada Bisma. Sementara Viona yang entah lari kemana masih di cari oleh Eva, lalu Conan pun sepertinya tidak tau hal ini, aahh aku harap tidak. Sekarang masalah nya adalah dari mana si Bisma itu tau kalau Viona adalah seorang Vampire.
To Be Countinue
Comments
Post a Comment